Ciri-Ciri Investasi Bodong

Investasi Bodong

Nowadays.. sedang terjadi kericuhan di circle pertemanan saya. Dan beruntungnya saya dan suami tidak ikut terlibat atau masuk ke area sana. Karena kami merasa Financial literasi kami cukup, kami sedikit mengetahui mana yang baik dan tidak dalam hal dunia keuangan. Kami kenal dengan "owner" investasi bodong, dan secara pribadi sebetulnya beliau sangat baik. Beberapa kali mengajak bergabung, tetapi dengan tegas kami menolak. Selain kami mengetahui unsur dan ciri investasi bodong, di sisi lain kami juga tidak ingin merusak perteman kami. 

Kenapa kami yakin bahwa usaha yang beliau lakukan adalah jenis investasi bodong? Saya tulis ciri-cirinya ya..

  1. Usaha yang di jalankan dalam bidang pengelolaan keuangan, namun usahanya tidak terdaftar di OJK, alias Ilegal.
  2. Imbal hasil yang ditawarkan sangat tinggi, sangat tidak logis.
  3. Beliau bercerita bahwa dana yang di simpan oleh pemilik dana (lender) akan di pinjamkan ke orang yang sedang membutuhkan pinjaman dana (borrower), imbal hasil yang di dapatkan berupa bunga dari si pinjaman (seperti alur peer to peer lending)
  4. Waktu itu, beliau menawarkan simpan dana sejumlah Rp. 10,000,000 (sepuluh juta rupiah), dengan jangka waktu 3 bulan. Dalam waktu 3 bulan, setiap bulannya lender akan mendapatkan keuntungan (bagi hasil) Rp. 2,500,000 (Dua juta lima ratus ribu rupiah). Jadi total keuntungan bagi hasil yang di janjikan 2,500,000 x 3 = Rp. 7,500,000. Di bulan ke-3 dana yang Rp. 10,000,000 akan di kembalikan. Simpan 10juta, narik 17,5juta. Fantastis.
  5. Jika di hitung, imbal hasil yang di janjikan adalah 25% per bulan. 75% secara keseluruhan (3 bulan). jika 1 tahun berarti imbal hasil nya 300%.  Sangat tinggi jika kita bandingkan dengan imbal hasil yang di janjikan oleh entitas legal yang terdaftar di OJK (Max 13% per tahun).
  6. Beliau mengadakan investasi dengan wadah "arisan". Perlu kita ketahui, arisan adalah kegiatan mengumpulkan uang atau barang yang bernilai sama oleh beberapa orang kemudian diundi di antara mereka untuk menentukan siapa yang memperolehnya, undian dilaksanakan dalam sebuah pertemuan secara berkala sampai semua anggota memperolehnya. Bernilai Sama. Artinya jika nilai yang di peroleh tidak sama, ini tidak bisa di sebut arisan. Beliau mengadakan "arisan menurun" ini dengan jumlah yang tidak sama, dimana penarik / penerima dana di urutan pertama akan mendapatkan jumlah dana yang lebih kecil di banding setoran. Dan penerima dana / penarik arisan di urutan terakhir akan menerima dana lebih besar dibanding setorannya.
  7. Sekarang, ada beberapa teman yang cerita bahwa usaha ini sedang collapse, ada 2 teman saya yang ikutan dan dana mereka belum kembali (gagal bayar), 1 orang dengan 2 kejadian (yang 1 sudah telat 1 bulan, yang 1 baru telat beberapa hari). 1 orang teman lagi juga dananya terlambat di kembalikan (3 minggu), padahal dana yang ia gunakan adalah dana untuk pernikahan (disinilah kita belajar bahwa dana investasi yang kita kelola harus dari uang nganggur)
  8. Beliau sendiri sang owner cerita pada kami, bahwa beliau sedang kesulitan, beberapa borrower (peminjam dana) melarikan diri, jumlahnya pun fantastis mencapai ratusan juta rupiah. ya Allah..
Dari ringkasan cerita ini, biasanya alur dan investasi bodong memang seperti ini, lingkaran setan, sulit untuk di berhentikan (kecuali sang owner memiliki dana dan asset likuid yang mumpuni, yang bisa menutup semua kerugian). Hasil dari analisa beberapa kasus yang sebelumnya terjadi, jika terus menerus owner melakukan gagal bayar dan lender (member/pemilik dana) dalam jumlah yang banyak (orang), ini akan menjadi awal mula pelaporan kepada pihak kepolisian. Mereka bisa saja janjian melapor dan menagih kepada owner secara bersamaan dan akan menjadi sebuah kericuahn, dan timbulah berita "investasi bodong".

Jadi, tidak ada istilah main-main dalam mengelola dana, untuk perusahan besar sekalipun, yang legal dan terkenal meraka sangat selektif memilih MI (Manajer Investasi) yang berpengalaman, profesional dan bersertifikasi. MI harus dari latar pendidikan keuangan, mempunyai pengalaman mengelola dana, mempunyai sertifikasi, contohnya dari The Indonesia Capital Market Institute. Beberapa sertifikasi dalam bidang keuangan adalah, WPPE, WMI, WPEE, CFA, CFP, CSA, RSA, PDPMS, LSPPMI.

Mungkin sekian cerita tentang Investasi bodong, hehe..

Comments

Popular Posts