Gua Jungle of Knowledge - Jurnal Ulat #2


Assalamualaikum.. Alhamdulilah sudah ada di kelas bunda cekatan ulat #2.
Godaan di minggu ke-2 cukup berat ya, banyak makanan bergizi dan camilan lezat yang dihadirkan oleh ulat-ulat lain. Hmmm.. ulat ManIst tetap istiqomah  ya zeyeeeeng..hihihi..

Hari selasa, 16 feb 2021 si Ulat ManIst membuat sebuah hidangan Potluck untuk di bagikan ke teman ulat yang membutuhkan. Bahannya dari hasil pengalaman sendiri tentang Read Aloud di campur ramuan dari hasil pelatihan Training Of Trainer Read Aloud. Di olah menggunakan sebuah wajan yang bernama Canva. Si Ulat membuat slide show seperti power point di canva, dan saat diulik, taraaaam.. tenyata canva bisa membuat studio rekaman sendiri huaaa pengen nangis rasanya bisa secanggih itu ya! hehe..

Baiklah, inilah sajian piring potluck si Ulat ManIst tentang Read Aloud atau Membacakan Nyaring.

Silahkan di icip, bagi yang membutuhkan yaa.. kalau tidak eitssss jangan coba-coba icip sana sini, nanti kekenyangan dan gumoh saat makanan utama belum disantap Tidak boleh ya para Ulat! No No No!

Dan untuk minggu ini, si ulat ManIst tentu saja memakan makanan sesuai kebutuhannya. Masih Istiqomah. Hebat! Hehe.. bagaimana tidak hebat ya, disaat potluck penuh dengan makanan segar, begizi dan lezat. Si Ulat tetap teguh pada pendiriannya.

Hari senin, 15 feb 2021. Si Ulat ManIst belajar tentang dasar dan overview kembali seputar manajemen keuangan.
  1. Business Ethics In The Market Place
  2. Financial Management Overview
Hari Selasa, 16 feb 2021 meyantap potluck dari teman ulat tentang salah satu jenis investasi yaitu: Investasi saham syariah https://youtu.be/23zY3Ma-Xdw

Sebetulnya yang ingin di pelajari si Ulat ManIst bukan hanya sekedar investasi yang berjenis saham syariah, namun banyak.. tentunya dari berbagai jenis investasi baik yang berupa asset finansial maupun asset riil. Selain itu ada banyak hal lain yang berupa investasi yang tidak selalu keuntungan berupa imbal hasil (uang).

Karena manajemen investasi pada dasarnya tidak terlepas dari perencanaan keuangan, maka di hari selasa tgl 16 feb 2021 dan hari ini 17 feb 2021, si ulat ManIst mempelajari tentang dasar perencanaan keuangan Financial Planning yang mana sebetulnya ini merupakan pekerjaan sehari-hari. Yang selalu dilakukan untuk diri sendiri, keluarga dan juga pekerjaan.

Dannnn... Hari ini 18 Feb 2021 si Ulat ManIst belajar tentang
Produk Investasi dan Risiko (Modul 1)

Source: CNBC Indonesia



Lalu.. Apa sih sebetulnya Investasi itu?

Pengertian investasi menurut Tandelilin (2010) adalah komitmen atas sejumlah dana atau  sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh keuntungan  di masa datang. 

Secara umum, Investasi adalah aset atau barang yang diperoleh dengan tujuan menghasilkan pendapatan  atau penghargaan. Dalam arti ekonomi, investasi adalah pembelian barang yang tidak dikonsumsi hari ini tetapi  digunakan di masa depan untuk menciptakan kekayaan.  Di bidang keuangan, investasi adalah aset moneter yang dibeli dengan gagasan bahwa aset  tersebut akan memberikan penghasilan di masa depan atau nantinya akan dijual dengan harga lebih tinggi untuk mendapat untung. 

Investasi juga sebagai langkah menanamkan uang untuk memulai atau memperluas proyek  atau untuk membeli aset atau bunga di mana dana-dana itu kemudian digunakan, dengan  tujuan menghasilkan pendapatan dan meningkatkan nilai seiring waktu. Dalam pengertian finansial, ini termasuk pembelian obligasi, saham, atau properti real estate di antara beberapa instrumen lainnya. 

Selain itu, bangunan yang dibangun atau fasilitas lain yang digunakan untuk memproduksi  barang dapat dilihat sebagai investasi. Produksi barang yang diperlukan untuk memproduksi  barang lain juga dapat dilihat sebagai investasi. Mengambil tindakan untuk investasi dengan harapan meningkatkan pendapatan di masa  depan juga dapat dianggap sebagai investasi.



Tujuan Investasi
Ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi. Kamaruddin Ahmad,  mengemukakan tiga alasan sehingga banyak orang melakukan investasi, yaitu:
  1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa mendatang. Seseorang  yang bijaksana akan berfikir bagaimana cara meningkatkan taraf hidupnya dari  waktu ke waktu atau setidak-tidaknya bagaimana berusaha unuk mempertahankan  tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang dimasa yang akan  datang. 
  2. Mengurangi tekanan inflasi. Dengan melakukan investasi dalam memilih perusahaan  atau objek lain, seseorang dapat menghindarkan diri agar kekayaan atau harta  miliknya tidak merosot nilainya karena di gerogoti oleh inflasi. 
  3. Dorongan untuk menghemat pajak. Beberapa negara di dunia banyak melakukan  kebijakan yang sifatnya mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui  fasilitas perpajakan yang di berikan kepada masyarakat yang melakukan investasi  pada bidang-bidang usaha tertentu. 
Selain itu, orang melakukan investasi karena dipicu oleh kebutuhan akan masa depan.  Tetapi sangat disayangkan, banyak orang belum memikirkan kebutuhan akan masa depannya. Padahal semakin ke depan, biaya hidup seseorang pasti akan semakin  bertambah. Selain kebutuhan akan masa depan, orang melakukan investasi dipicu oleh  banyaknya ketidakpastian atau hal-hal lain yang tidak terduga dalam hidup, misalnya  keterbatasan dana, kondisi kesehatan, datangnya musibah secara tiba-tiba dan kondisi  pasar investasi. 

Jenis-Jenis Investasi 
Berikut dibawah ini terdapat beberapa jenis-jenis investasi, antara lain:
  • Investasi permanen 
Investasi permanen adalah investasi yang bersifat jangka panjang dan permanen. Misalnya,  rumah tangga investasi terdiri dari mesin, peralatan, dan bangunan. 
  • Investasi perumahan 
Investasi apartemen diwujudkan dalam bentuk bangunan sebagai apartemen. Investor  tertarik pada tipe apartemen karena nilainya meningkat seiring waktu. 
  • Investasi persediaan 
Investasi persediaan adalah investasi ekuitas dan digunakan sebagai cadangan untuk  mengantisipasi peningkatan permintaan. Perusahaan memproduksi barang dan jasa yang  melampaui tujuan yang ada. Overproduksi digunakan sebagai cadangan saat permintaan  meningkat. 
  • Investasi bersih dan barang modal tambahan 
Investasi bersih adalah semua barang modal tambahan untuk periode tertentu. Dalam hal  investasi bersih, tambahan barang modal yang tidak diperhitungkan saat mengganti barang  modal yang ada. Investasi bersih dihitung dari investasi bruto dikurangi penyusutan. 

Tahapan Pengambilan Keputusan Investasi 

Menurut Sharpe (1995), pada dasarnya ada beberapa tahapan dalam pengambilan  keputusan investasi antara lain : 
  • Menentukan kebijakan investasi. Pada tahap ini, investor menentukan tujuan  investasi dan kemampuan/ kekayaannya yang dapat diinvestasikan. Dikarekan ada  hubungan positif antara resiko dan return, maka hal yang tepat bagi para investor  untuk menyatakan tujuan investasinya tidak hanya untuk memperoleh banyak  keuntungan saja, tetapi juga memahami bahwa ada kemungkinan resiko yang  berpotensi menyebabkan kerugian. Jadi, tujuan investasi harus dinyatakan baik  dalam keuntungan maupun resiko. 
  • Analisis sekuritas. Pada tahap ini berarti melakukan analisis sekuritas yang meliputi  penilaian terhadap sekuritas secara individual atau beberapa kelompok sekuritas.  Salah satu tujuannya melakukan penilaian tersebut adalah untuk mengidentifikasi 
  • Pembentukan portofolio. Pada tahap ketiga ini adalah membentuk portofolio yang  melibatkan identifikasi aset khusus mana yang akan diinvestasikan dan juga  menentukan seberapa besar investasi pada tiap aset tersebut. Disini masalah  selektivitas, penentuan waktu, dan diversifikasi perlu menjadi perhatian investor.  Dalam investasi, investor sering melakukan diversifikasi dengan mengombinasikan  berbagai sekuritas dalam investasi mereka dengan kata lain investor membentuk  portofolio. Selektivitas juga disebut sebagai microforecasting memfokuskan pada  peramalan pergerakan harga setiap sekuritas. Penentuan waktu juga  disebut macroforecasting yang memfokuskan pada peramalan pergerakan harga  saham biasa relative terhadap sekuritas pendapatan tetap, misal obligasi  perusahaan. Sedangkan diversifikasi meliputi konstruksi portofolio sedemikian rupa  sehingga meminimalkan risiko dengan memerhatikan batasan tertentu. 
  • Melakukan revisi portofolio. Pada tahap ini, berkenaan dengan pengulangan secara  periodik dari tiga langkah sebelumnya. Sejalan dengan waktu, investor mungkin  merubah tujuan investasinya yaitu mementuk portofolio baru yang lebih optimal.  Motivasi lainnya disesuaikan dengan preferensi investor tentang resiko danreturn itu  sendiri. 
  • Evaluasi kinerja portofolio. Pada tahap terakhir ini, investor melakukan penilaian  terhadap kinerja portofolio secara periodik dalam arti tidak hanya return yang  diperhatikan tetapi juga resiko yang dihadapi. Jadi, diperlukan ukuran yang tepat  tentang return dan resiko juga standar yang relevan. 
Investasi Dan Gambaran Produk Asset Alternatif
Investasi Jangka Pendek VS Investasi Jangka Panjang, Mana yang Lebih Cuan?






Risiko Investasi Jangka Panjang
Setiap orang pasti menginginkan hari tua yang menjanjikan, hidup berkecukupan sehingga tidak bingung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ada banyak cara untuk mewujudkan impian tersebut, salah satunya dengan menyiapkan dana pensiun melalui investasi jangka panjang. Dengan melakukan investasi, artinya kita sudah mengamankan harta untuk masa depan.

Kebanyakan investor lebih memilih investasi jangka panjang karena nilai uang terus meningkat seiring waktu berjalan. Hal inilah yang mengakibatkan keuntungan investasi jangka panjang lebih menggairahkan. Meskipun demikian investasi jangka panjang tidaklah mudah, ada banyak faktor risiko yang harus siap ditanggung oleh investor.

Prinsip high risk, high return merupakan bagian yang tidak lepas jika bicara soal investasi. Hal ini menggambarkan semakin tinggi risiko sebuah investasi maka akan sepadan dengan hasil yang didapatkan. Prinsip ini sangat erat kaitannya terutama bagi Anda pelaku investasi jangka panjang.

Berikut beberapa risiko yang harus diketahui sebelum mulai melakukan investasi jangka panjang.

Risiko Pasar
Risiko pasar terjadi karena adanya sentimen keuangan yang sering disebut dengan risiko sistematis. Risiko pasar akan selalu dialami oleh investor dan tidak dapat dihindari. Pada tingkat ekstrim risiko pasar sebuah investasi jangka panjang maupun investasi jangka pendek yaitu capital loss. Hal-hal yang mempengaruhi risiko pasar diantaranya isu-isu politik, perubahan iklim politik, kerusuhan dan resesi ekonomi yang sangat mempengaruhi pasar.

Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga pada investasi jangka panjang adalah risiko yang mungkin muncul akibat nilai relatif aktiva berbunga seperti pinjaman dan obligasi yang memburuk akibat naiknya tingkat suku bunga.  Pada umumnya jika terjadi kenaikan suku bunga maka berbanding terbalik dengan harga obligasi yang akan menurun. Risiko suku bunga pada investasi jangka panjang biasanya bisa diukur berdasarkan jangka waktu obligasi.

Risiko Inflasi
Risiko Inflasi sering juga disebut dengan risiko daya beli. Hal ini terkait dengan naiknya harga konsumsi yang menimbulkan daya beli turun dari masyarakat. Penyebab utamanya adalah uang yang beredar terlalu banyak. Dengan adanya inflasi, nilai uang akan berkurang. Misalnya jika investor memegang 40 persen dari tunai Rp 10.000.000 dan inflasi berjalan pada tingkat 5 persen maka nilai tunai akan hilang sebesar Rp 2.000.000 per Tahun oleh inflasi.

Risiko Likuiditas
Risiko Likuiditas bisa diartikan sebagai risiko yang diakibatkan oleh kesulitan menyediakan uang tunai dalam jangka waktu tertentu. Contohnya seperti ada pihak yang tidak sanggup membayar kewajiban pada tanggal jatuh tempo secara tunai. Padahal pihak tersebut mempunyai aset yang nilainya cukup untuk melunasi kewajiban. Tetapi aset tersebut sulit dikonversikan menjadi uang tunai atau aset tersebut dapat dikelompokan tidak likuid.

Risiko Valas
Pada investasi jangka panjang risiko valuta asing merupakan risiko yang disebabkan oleh dinamika perubahan kurs di pasaran. Tapi hal ini mengarah kepada penurunan sehingga tidak lagi sesuai dengan yang diharapkan oleh investor pada saat dikonversikan pada mata uang domestik. Di Indonesia sendiri risiko ini berkaitan dengan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang negara lain. Risiko jenis ini disebut dengan exchange rate risk. Contohnya investor menanamkan investasi yang mengharuskan mereka menggunakan mata uang Poundsterling. Pada saat yang bersamaan kurs Rupiah terhadap Poundsterling mengalami penurunan sehingga investor harus mengeluarkan Rupiah dalam jumlah yang lebih besar dibanding saat Rupiah menguat

Risiko Negara
Dalam investasi jangka panjang risiko negara disebut dengan risiko politik. Artinya investasi bisa saja gagal jika negara dalam keadaan genting dan sedang terjadi kerusuhan. Yang lebih serius adalah terjadinya kudeta terhadap pemerintahan yang sah. Hal-hal terkait politik harus dibaca sebagai risiko investasi jangka panjang yang serius. Investor harus berpikir ulang sebelum melakukan investasi jika suatu negara  sedang dalam kondisi perang. Tetapi investasi akan berlangsung sehat jika keamanan negara pada situasi yang kondusif.
Jenis-Jenis Investasi Jangka Panjang
Menjalankan investasi jangka panjang memang berpotensi mendatangkan banyak keuntungan sekaligus risiko yang harus dihadapi. Oleh karena itu dalam memilih investasi harus benar-benar cermat guna menurunkan risiko yang harus ditanggung. Berikut ini jenis-jenis investasi jangka panjang yang akan dijelaskan secara singkat.

Emas
Emas lebih cocok dijadikan sebagai investasi jangka panjang karena harganya yang ditentukan oleh nilai emas dan harga internasional. Emas memiliki likuiditas yang tinggi, sehingga seseorang yang hendak menjual emas atau logam mulia bisa segera mendapatkan uang tunai. Hal ini akan memudahkan investor ketika membutuhkan dana darurat dimanapun ia berada, baik di dalam negeri atau luar negeri.

Properti
Investasi jangka panjang bisa dijadikan pilihan untuk menjamin kebutuhan dan masa depan. Investasi properti dinilai sebagai alternatif instrumen investasi jangka panjang. Hal ini bisa dilihat dari perkembangan investasi properti yang terus membaik di tahun lalu dan diprediksi akan membaik di tahun berikutnya. Menjadikan investasi properti sebagai investasi jangka panjang tentu akan memberikan manfaat besar. Salah satu yang utama adalah memberikan penghasilan pasif bagi investor. Penghasilan pasif tersebut diperoleh dari biaya sewa dalam periode tertentu. Jadi, selain mendapatkan income aktif dari profesi Anda investasi properti juga bisa menjadi aset penting dalam menjaga kestabilan finansial di masa mendatang.

Saham
Investasi jangka panjang berupa saham kini tidak lagi hanya bisa dilakukan oleh investor yang mempunyai dana besar. Kini investasi berupa saham sudah tersedia berbagai sarana agar investasi ini dapat dilakukan oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Saham sebenarnya adalah surat berharga yang menjadi bukti kepemilikan investor pada sebuah perseroan terbatas atau perusahaan. Selain mendapat keuntungan dari dividen, investor saham juga memiliki peluang mendapat profit dengan jual beli saham pada pasar saham.

Obligasi
Investasi jangka panjang berupa obligasi adalah surat hutang yang diserahkan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman dalam surat berharga ini selain tercantum nama anda juga terdapat tanggal jatuh tempo pinjaman dan bunganya. Jangka waktu investasi jangka panjang ini mulai dari 1 Tahun hingga 10 Tahun. Bagi pengusaha obligasi merupakan kesempatan untuk mendapatkan dana guna meningkatkan bisnisnya. Sementara itu untuk pemberi pinjaman obligasi menjadi bentuk investasi yang mendatangkan keuntungan.

Reksa dana
Salah satu investasi jangka panjang yang cukup menjanjikan adalah reksa dana. Reksa dana merupakan surat berharga yang menjadi bukti aset atau klaim. Kelebihan investasi jangka panjang ini yaitu memiliki banyak pilihan diantaranya, pasar uang, saham, dan obligasi yang bisa disesuaikan dengan dana dan risiko yang siap ditanggung oleh investor. Reksa dana sangat sesuai untuk mereka yang tidak berpengalaman dalam bidang bisnis karena seluruh investasi akan dilakukan oleh manajer investasi yang berpengalaman.

Jenis-Jenis dan contoh Investasi Jangka Pendek 
Tabungan Bank 
Tabungan bank adalah jenis investasi jangka pendek yang sangat simpel dan mudah mencairkannya, namun kemudahan mencairkan, tabungan menawarkan dengan hasil yang rendah atau kecil. Lebih banyak akun tabungan ini tidak mengikuti inflasi sehingga tabungan tidak dapat digunakan untuk menyimpan uang dalam jangka waktu yang lama. 

Sertifikat Deposito 
Sertifikat deposito adalah investasi jangka pendek yang sering digunakan. Ketika kalian menginvestasikan uang dalam bentuk sertifikat deposito, kalian menyetujui untuk tidak mengambil/menarik dalam jangka waktu tertentu dengan keuntungan atau imbalan yang lebih tinggi. Rentang waktu sertifikat deposito antara 3 bulan hingag paling lama sekitar 5 tahun. Seringkali sertifikat deposito ini diasuransikan jadi investasi, ini adalah investasi jangka pendek yang aman dan imbalannya wajar. 

Reksadana Pasar Uang 
Sama dengan investasi akun tabungan, reksadana pasar uang juga mudah cair, tetapi menawarkan keuntungan yang lebih besar. Kekurangan pasar uang adalah tidak berasuransi sehingga investasi reksadana ini mempunyai risiko yang tinggi.

Surat Utang Jangka Pendek dan Obligasi 
Investasi jangka pendek ini memberikan syarat yang fleksibel dari satu bulan sampai dengan satu tahun. Surat utang jangka pendek dirancang untuk jenis tabungan jangka pendek dan memberikan keuntungan yang sangat rendah sedangkan obligasi memberikan fleksibilitas lebih tetapi belum tentu aman. 
Bentuk Investasi Jangka Pendek 
Investasi jangka pendek bisa dilaksanaan dalam bentuk deposito, sertifikat bank atau surat surat berharga misalnya saham (efek ekuitas) dan obligasi (efek utang).

Efek Bersifat Hutang 
Efek bersifat hutang atau disebut dengan surat hutang, obligasi atau surat berharga komersial bergantung pada tanggal waktu jatuh tempo pembayarannya ataupun ciri lain. Pemegang efek bersifat hutang ini secara khusus memiliki hak atas pembayaran pokok hutang dan juga bunga dan hak-hak lainnya yang sesuai dengan perjanjian dalam persyaratan penerbitan surat hutang seperti hak untuk memperoleh informasi tertentu.Efek bersifat hutang itu seringkali diterbitkan dengan jangka waktu jatuh tempo yang tetap dan hanya dapat diuangkan ketika pada saat jatuh tempo efek. Efek tersebut dapat disertai dengan jaminan pemegang efek mempunyai peringkat yang lebih tinggi apabila dibandingkan pemberi hutang tanpa jaminan lainnya dalam hal terjadinya kepailitan. 

Efek Bersifat Ekuitas 
Efek bersifat ekuitas adalah saham perusahaan (dapat berupa saham biasa tetapi termasuk saham preferen). Pemegang efek bersifat ekuitas ini adalah pemegang saham. Tidak seperti pada surat hutang yang memberik syarat adanya pembayaran bunga secara teratur kepada pemegang efek. Pada efek bersifat ekuitas ini, pemegang efek tidak berhak atas pembayaran apapun. Apabila terjadi kepailitan maka nilai sahamnya hanya berbentuk sisa harta perseroan setelah dikurangi dengan pembayaran hutang (jika ada) terhadap semua kreditur perseroan. Pemegeang saham memiliki hak atas keuntungan perusahaan dan kenaikan harga saham dimana pemegang. 



Sarana Investasi Jangka Pendek 
Sarana investasi jangka pendek adalah antara lain: 
  • Tabungan adalah layanan perbankan yang menawarkan bunga diatas jasa giro,  dan bisa diambil setiap saat. 
  • Deposito: Mempunyai bunga yang lebih tinggi dari tabungan, tetapi harus  disimpan dalam jangka waktu tertentu. Jika dicairkan sebelum jatuh tempo  biasanya akan dikenakan denda atau pinalti. 
  • Reksadana Pasar Uang: merupakan reksadana yang berinvestasi pada pasar  uang seperti Deposito, SBI dan juga obligasi jangka pendek. Seringkali tingkat  pengembalian reksadana pasar uang lebih besar dari jasa giro tetapi lebih  rendah dari Deposito, akan tetapi bisa dicairkan setiap saat. 
Instrumen Pasar Modal

Saham Salah satu produk pasar modal atau instrumen pasar modal yang umumnya dijual di pasar modal (bursa efek) adalah saham. Saham adalah tanda penyertaan modal pada  suatu Perseroan Terbatas (PT).
Perbedaan saham ini berdasarkan pada hak yang melekat pada saham tersebut. Hak ini  meliputi hak atas menerima deviden, memperoleh bagian kekayaan jika perusahaan  dilikuidasi setelah dikurangi semua kewajiban- kewajiban perusahaan.  

Ciri-ciri saham istimewa adalah : 
  1. Hak utama atas deviden,artinya saham istimewa mempunyai hak terlebih dahulu dalam hal menerima deviden.  
  2. Hak utama atas aktiva perusahaan, artinya dalam hal likuidasi berhak menerima  pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham istimewa setelah semua  kewajiban perusahan dilunasi.  
  3. Penghasilan tetap,artinya pemegang saham istimewa memperoleh penghasilan  dalam jumlah yang tetap.  
  4. Jangka waktu yang tidak terbatas,artinya saham istimewayang diterbitkan  mempunyai jangka waktu yang tidak terbatas, akan tetapi dengan syarat bahwa  perusahaan mempunyai hak untuk membeli kembali saham istimewa tersebut  dengan harga tertentu.  
  5. Tidak mempunyai hak suara,artinya pemegang saham istimewa tidak mempunyai  suara dalam RUPS ( Rapat Umum Pemegang Saham ).  
  6. Saham istimewa kumulatif, artinya deviden yang tidak dibayarkan oleh perusa-haan  kepada pemegang saham tetap menjadi hak pemegang saham istimewa tersebut.  Jika suatu saat perusahaan tidak membagikan deviden, maka pada periode yang  lain jika perusahaan tersebut membagikan deviden, maka perusahaan harus  membayarkan deviden terutang tersebut sebelum membagikannya kepada  pemegang saham biasa.  
Nilai saham  
Pada suatu saham terdapat 3 ( tiga ) macam nilai :  
  1. Nilai nominal adalah nilai yang tercantum pada saham tersebut.  
  2. Nilai efektif adalah nilai yang tercantum pada kurs resmi kalau saham tersebut  diperdagangkan di bursa 
  3. Nilai instrinsik adalah nilai saham pada saat diperdagangkan. 
Perbedaan yang lain mengenai saham adalah :  
  • Saham atas nama ( register stocks ) adalah yang berhak atas nilai saham sesuai dengan  nama yang tercantum dalam saham tersebut.  
  • Saham unjuk ( bearer stocks ) adalah orang yang memiliki ( memegang ) saham tersebut.  
  • Saham unjuk relatif lebih mudah dipindahtangankan dibandingkan dengan saham atas  nama.  

Surat berharga turunan (derivative)  
Selain dari dua jenis efek yang telah diuraikan di atas yang sudah banyak digunakan  sebagai media hutang di bursa efek Indonesia, terdapat beberapa jenis efek yang juga  merupakan produk pasar modal atau instrumen pasar modal, yang dapat digunakan sebagai  media hutang, seperti option, warrant, dan right.  

3.1 Option ( Opsi )  
Instrumen pasar modal Option adalah surat pernyataan yang dikeluarkan oleh  seseorang/lembaga ( tetapi bukan emiten ) untuk memberikan hak kepada pemegangnya  untuk membeli saham ( call option ) dan menjual saham ( put option ) pada harga yang telah  ditentukan sebelumnya.  

3.2 Warrant  
Instrumen pasar modal Warrant adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan  yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham perusahaan dengan  persyaratan yang telah ditentukan sebelumnya. Persyaratan tersebut biasanya mengenai  harga, jumlah, dan masa berlakunya warrant tersebut.  

3.3 Right  
Instrumen pasar modal Right adalah surat yang diterbitkan oleh perusahaan yang  memberikan hak kepada pemegangnya ( pemilik saham biasa ) untuk membeli tambahan  saham pada penerbitan saham baru. Sering juga dikenal dengan HMETD ( Hak Memesan  Efek Terlebih Dahulu ).  

Reksa dana  
Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi. UU nomor 8 tahun 1995 mengatur tentang Reksa Dana. Dalam peraturan tersebut,  instrumen investasi ini disebut dengan “Reksa Dana” bukan “Reksadana”. Secara harfiah,  Reksa berarti Wadah, Dana berarti ( kumpulan ) Uang. Reksa Dana berarti suatu wadah  yang digunakan untuk menghimpun dana masyarakat dan selanjutnya digunakan untuk  tujuan investasi. 

Reksa Dana dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu: 
  • Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif 
Bentuk hukumnya adalah kontrak investasi kolektif. Reksa Dana ini merupakan kontrak  antara manajer investasi dengan Bank Kustodian yang mengikat pemegang unit penyertaan,  manajer investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank  Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif/penyimpanan kekayaan  investasi kolektif. 
  • Reksa Dana berbentuk perseroan 
Bentuk hukum Reksa Dana berbentuk perseroan adalah Perseroan Terbatas (PT).  Perusahaan penerbit Reksa Dana menghimpun dana dengan menjual saham, dan  selanjutnya dana dari hasil penjualannya diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang  diperdagangkan di pasar modal maupun pasar uang. Pengelolaan kekayaan Reksa Dana  didasarkan pada kontrak antara direksi perusahaan dengan manajer investasi yang ditunjuk.  Penyimpanan kekayaan Reksa Dana didasarkan pada kontrak antara manajer investasi  dengan Bank Kustodian. 
Jenis Reksa Dana secara umum dibedakan menjadi 4, yaitu: 
  • Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Funds) 
adalah Reksa Dana yang melakukan investasi pada pasar uang (efek bersifat surat hutang  yang jatuh tempo kurang dari satu tahun). Tujuan untuk menjaga likuiditas dan  pemeliharaan modal. 
  • Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds)
adalah Reksa Dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya  dalam bentuk efek bersifat surat hutang yang jatuh tempo 1-3 tahun. Tujuan untuk  menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil. 
  • Reksa Dana Saham (Equity Funds) 
adalah Reksa Dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80 % dari aktivanya  dalam efek bersifat ekuitas. Jangka waktu >4 tahun. Tujuan untuk menghasilkan tingkat  pengembalian yang tinggi. Reksa Dana Saham memiliki risiko paling tinggi, namun  memberikan return yang lebih besar dalam jangka panjang. 
  • Reksa Dana Campuran (Discretionary Funds), investasi pada efek yang sifatnya ekuitas  dan efek yang sifatnya hutang. Jangka waktu 3-4 tahun. 
Investasi Reksa Dana dapat memberikan keuntungan dalam hal pengelolaan investasi  dilakukan secara profesional oleh manajer investasi, adanya pembagian risiko, kemudahan  dalam pencairan, dan keleluasan investasi. 
Lalu.. Apa sih RISIKO itu?  
Manajemen risiko merupakan suatu usaha untuk mengetahui, menganalisis, serta  mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh efektivitas dan efisiensi yang lebih tinggi. Karena itu, perlu terlebih dahulu dipahami tentang konsep-konsep yang dapat memberikan makna, cakupan yang luas dalam rangka  memahami proses manajemen risiko itu. 
Setiap lapangan ilmu mempunyai terminologi sendiri. Istilah yang mempunyai arti  sederhana dalam penggunaan sehari-hari, sering kali berbeda bahkan bisa merupakan  pengertian yang rumit bila dipergunakan dalam bidang pengetahuan tertentu.

Menurut Sri Redjeki Hartono, Pengertian risiko menurut Sri Redjeki Hartono adalah suatu ketidakpastian di masa yang  akan datang tentang kerugian. 

Kata risiko banyak dipergunakan dalam berbagai pengertian dan sudah biasa dipakai  dalam percakapan sehari-hari oleh kebanyakan orang. Apabila seseorang menyatakan  bahwa ada risiko yang harus ditanggung jika mengerjakan pekerjaan tertentu. Misalnya,  “Bersepeda motor di atas jalan yang sangat ramai, besar risikonya”. Orang secara intuitif mengerti maksudnya. Akan tetapi, pengertian yang dipahami secara intuitif ini, hanya memuaskan jika dipakai dalam percakapan sehari-hari. 

Untuk mempelajari manajemen risiko, kita memerlukan definisi yang lengkap. Pakar  ekonomi, statistik, dan teoretis pengambil keputusan telah mendiskusikan panjang lebar  mengenai pengertian risiko dan “ketidak pastian" untuk mencoba membuat definisi “risiko”  yang ddiarapkan cocok untuk analisis dalam masing-masing lapangan penyelidikan. Artinya, sampai sekarang mereka belum sepakat untuk menganut satu definisi saja (tunggal), yang  bisa dipergunakan dalam masing-masing bidang dengan fasilitas yang sama. Kenyataan  bahwa setiap golongan menekuni bidang yang berbeda sehingga mereka memerlukan  penggunaan konsep yang berbeda pula, walaupun masing masingnya menuju maksud yang  sama.
Vaughan (1978) mengemukakan beberapa definisi risiko sebagaimana dapat kita lihat  berikut ini. 
  • Risk is The Chance of Loss (Risiko adalah Kans Kerugian) Chance of loss biasanya dipergunakan untuk menunjukkan suatu keadaan di mana  terdapat suatu keterbukaan (exposure) terhadap kerugian atau suatu Kemungkina kerugian. Sebaliknya, jika disesuaikan dengan istilah iIang dipakai dalam Statistik maka chance sering dipergunakan untuk menunjukkan tingkat probabilitas akan munculnya situasi tertentu. Misalnya, kalau kita melemparkan uang logam Rp100,00 maka probabilitas munculnya gambar adat di bagian atas setelah uang itu di lantai adalah 0.5.  Penulis yang menolak definisi risiko sebagai chance o f loss memberikan alasan bahwa  pembedaan antara risiko dan chance of loss harus dilakukan. Nlereka menegaskan bahwa  jika risiko dan chance of loss itu sama artinya maka tingkat risiko dan tingkat probabilitas  juga sama artinya. Apabila chance o f loss adalah 100% maka kerugian itu pasti dan karena  kerugian pasti terjadi sehingga risiko tidak ada. Walaupun demikian, banyak penulis yang  menerima definisi bahwa risk is the chance of loss, jika chance of loss diartikan sebagai  kemungkinan akan terjadinya kerugian. 
  • Risk is The Possibility of Loss (Risiko adalah Kemungkinan Kerugian) Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada di antara nol dan  satu. Definisi ini barang kali sama mendekati dengan pengertian risiko yang dipakai sehari hari. Akan tetapi, definisi ini agak longgar, tidak cocok dipakai dalam analisis secara  kuantitatif. 
  • Risk is Uncertainty (Risiko adalah Ketidakpastian). Tampaknya ada kesepakatan bahwa risiko berhubungan dengan ketidakpastian  (uncertainty), yaitu adanya risiko karena adanya ketidakpastian. Karena itulah, ada penulis  yang mengatakan bahwa risiko itu sama artinya dengan ketidakpastian. Akan tetapi, istilah uncertainty itu sendiri mempunyai berbagai arti, dan selalu tidak segera  bisa ditangkap arti mana yang dimaksudkan. Untuk ringkasnya dapat dikatakan, bahwa  uncertainty ada yang bersifat subjektif dan yang bersifat objektif. Apabila digambarkan akan terlihat bahwa risiko terletak di antara dua keadaan yang pasti; risiko berada dalam keadaan  yang tidak pasti. 

  • Risk is The Dispersion ofActual from Expected Results (Risiko Merupakan Penyebaran  Hasil Akttial dari Hasil yang Diharapkan). Ahli statistik sudah sejak lama mendefinisikan risiko sebagai derajat penyimpangan nilai  di sekitar posisi sentral atau di sekitar titik rata-rata. Oleh karena itu, mekanisme asuransi  didasarkan atas teori probabilitas, tidak mengherankan bahwa bidang asuransi telah banyak  mengutip definisi statistik tersebut. Definisi risiko sebagai penyimpangan hasil aktual dari hasil yang diharapkan,  sesungguhnya merupakan versi lain dari definisi risk is uncertainty, di mana penyimpangan  relatif merupakan suatu pernyataan uncertainty secara statistik. 
  • Risk is The Probability of Any Outcome Different from The One Expected (Risiko adalah  Probabilitas Suatu Hasil Berbeda dari yang Diharapkan). Variasi lain dari konsep risiko sebagai suatu penyimpangan, yaitu risiko merupakan  probabilitas objekti£ Artinya, hasil yang aktual dari suatu kejadian akan berbeda dari yang  diharapkan. Probabilitas objektif dimaksudkan sebagai frekuensi relatif yang didasarkan atas  perhitungan ilmiah. Kunci dalam definisi ini ialah risiko bukan probabilitas dari suatu kejadian  tunggal, melainkan probabilitas dari beberapa kejadian yang berbeda dari yang diharapkan.  Sebagai contoh dari statistik kematian diketahui bahwa tingkat kematian pada usia 21 tahun  adalah 1,83% per 1.000. Dengan rendahnya probabilitas kematian pada usia 21 maka pada  usia 21 tahun tidak diharapkan kematian, sedangkan risiko kematian berarti hasil aktual  akan berbeda dari yang diharapkan.
Konsep Lain Yang Berkaitan Dengan Risiko  
Pada umumnya, orang sering mempersamakan pengertian risiko, peril, dan hazard. Memang ketiga istilah tersebut erat sekali kaitannya satu dengan yang lain. Akan tetapi,  ketiganya berbeda sehingga istilah-istilah tersebut harus dibedakan dengan tegas. Peril adalah suatu peristiwa yang dapat menimbulkan suatu kerugian. Hazard adalah keadaan  dan kondisi yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya suatu peril. Akibat terjadinya  suatu peril ini akan menimbulkan satu kerugian atau kerusakan pada diri seseorang atau harta miliknya. Kedua istilah tersebut, peril dan hazard lebih erat hubungannya pada  kemungkinan daripada risiko. 

  • Peril (Bencana, Musibah) 
Peril dapat didefinisikan sebagai penyebab langsung kerugian. Orang-orang dapat  terkena kerugian atau kerusakan karena berbagai peril atau bencana. Bencana yang umum  adalah kebakaran, topan, ledakan, tabrakan, mati muda, penyakit, kecerobohan, dan  ketidakjujuran. Bencana yang dapat menimpa harta dan penghasilan haruslah dipelajari oleh  pengelola risiko sehingga perlindungan yang tepat dapat diatur untuk mengendalikannya. 

  • Hazard (Bahaya) 
Apabila kita melihat di belakang bencana atau peril ini, kita menemukan penyebab yang  sesungguhnya. Misalnya, kebakaran yang berkobar disebuah bengkel adalah peril, tetapi  mungkin sebelumnya di sana terdapat setumpuk kain-kain buruk berlumuran minyak tanah  yang berserakan di sekitar bengkel itu sebagai penyebab kebakaran tersebut dan itu adalah  penyebab sesungguhnya. 
Hazard atau bahaya dapat didefinisikan sebagai keadaan yang menimbulkan atau  meningkatkan terjadinya chance of loss dari suatu bencana tertentu. Jadi, hal-hal seperti  kecerobohan pemeliharaan rumah yang buruk, jalan raya jelek, mesin yang tidak terpelihara,  dan pekerjaan yang berbahaya adalah Hazard dan keadaan tersebut yang meningkatkan  chance of loss (kemungkinan kerugian).
Beranjak dari uraian di atas, mungkin saja jika perusahaan membuat suatu “peramalan”  bahwa pada jalan-jalan yang licin dan gunung yang bersalju, kemungkinan terjadinya suatu  peril bagi penduduk akan lebih tinggi daripada kondisi yang sebaliknya. Estimasi dari jumlah  kemungkinan kerugian yang dilakukan oleh perusahaan pada kenyataan sering mendekati  kebenarannya. linsur risikonya sendiri tidak berbeda baik pada jalan-jalan yang licin maupun  yang tidak, meskipun diramalkan bahwa kemungkinan terjadinya tabrakan akan lebih  banyak pada kondisi jalan yang licin. 

  • Tipe-Tipe Hazard 
Sebagaimana di atas telah disebutkan bahwa hazard adalah suatu keadaan yang dapat  memperbesar kemungkinan terjadinya suatu peril. Pengertian tersebut dapat diperluas  meliputi berbagai keadaan yang dapat menimbulkan suatu kerugian. Hazard dapat kita  klasifikasikan dalam empat bentuk berikut. 
  • Physical hazard adalah suatu kondisi yang bersumber pada karakteristik secara fisik  dari suatu objek yang dapat memperbesar kemungkinan terjadi suatu peril ataupun  memperbesar terjadinya suatu kerugian. Contoh: Musim kemarau yang panjang, hutan-hutan mengalami kekeringan. Pohon bamyak  yang gersang karena daun-daunnya berguguran. Bila angin bertiup kencang, pokok  pohon itu sering bergesekan dan menimbulkan suatu panas yang mudah sekali  menimbulkan percikan api. Kondisi yang demikian dapat memperbesar kemungkinan  terjadinya bahaya kebakaran. Hutan yang terbakar itu disebabkan oleh kondisi fisik dari  hutan yang bersangkutan, yaitu mengalami kekeringan karena musim kemarau yang  berkepanjangan. Suatu daerah di mana banyak gempa bumi terjadi merupakan suatu  kondisi yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya kerugian bangunan-bangunan rumah. Kemungkinan bangunan itu hancur atau rusak akibat goncangan  gempa bumi yang hebat merupakan salah satu kondisi fisik dari struktur tanah tersebut.  Kondisi fisik tanah yang kurang menguntungkan itu merupakan physical hazard  bangunan-bangunan yang ada di atas tanah tersebut. Hal ini merupakan hazard  terhadap gempa bumi. Gumpalan atau gunung es yang terapung di lautan merupakan suatu keadaan yang  dapat memperbesar kemungkinan terjadinya suatu kecelakaan terhadap kapal-kapal  yang sedang berlayar di kawasan tersebut. Lautan yang penuh dengan gumpalan es itu  merupakan kondisi fisik yang kurang disukai oleh kapal-kapal tersebut, sebab bila kapal itu menabrak gumpalan es yang terapung akan menimbulkan suatu kerugian. Gunung  atau gumpalan es itu merupakan hazard untuk kapal-kapal yang sedang berlayar. Hazard seperti yang diuraikan di atas, mungkin ada yang dapat diawasi manusia,  mungkin juga tidak. Banyak physical hazard, seperti kebakaran hutan, dapat diawasi  dengan cara mendirikan pos-pos pengaman di kawasan hutan tersebut ketika musim  kemarau yang berkepanjangan. Akan tetapi, untuk beberapa kondisi yang lain mungkin  sulit dilakukan pengawasan. Satu-satunya usaha yang dapat dilakukan mungkin bersifat  preventif, misalnya pengawasan terhadap kemungkinan datangnya badai di lautan. 
  • Moral hazard adalah suatu kondisi yang bersumber dari orang yang bersangkutan yang  berkaitan dengan sikap mental yang buruk atau pandangan hidup, serta kebiasaannya  yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya suatu peril ataupun suatu kerugian.  Adanya kerugian ini karena sikap mental dari orang yang bersangkutan, seperti  kelalaian di mana unsur kesengajaan terlihat. Dengan demikian, ia berharap supaya  timbul kerugian karena ia tidak berusaha untuk mencegah atau meringankannya  bahkan berbuat sebaliknya dengan suatu harapan agar kerugian itu lebih besar lagi. 
        Contoh: 
  1. Seseorang mengasuransikan rumahnya terhadap risiko kebakaran. Suatu hari  rumah yang diasuransikan tersebut terbakar, sebenarmra kebakaran itu dapat  dicegah seandainya ia berusaha memadamkan tatkala api itu kecil. Akan tetapi, hal  tersebut tidak dilakukan, tentu saja api membesar dan memusnahkan. Dalam  kondisi yang demikian itu tampak sikap mental dari orang yang bersangkutan, yaitu  memperbesar kemungkinan terjadinya suatu kerugian. 
  2. Kendaraan bermotor yang dipergunakan sebagai taksi mempunyai kemungkinan  menderita kerugian lebih tinggi daripada dipergunakan untuk pribadi. Hal ini bisa  disebabkan oleh sikap mental pengemudi taksi kurang memperhatikan perawatan  kendaraan karena mengejar setoran atau ingin memperoleh hasil yang lebih  banyak. Sikap mental seperti ini menambah kemungkinan terjadinya kerugian. 
  • Morale hazard. Pada dasarnya, setiap orang tidak menginginkan terjadinya suatu  kerugian, tetapi terkadang ia merasa memperoleh jaminan baik diri maupun harta  miliknya, yang sering kali menimbulkan kecerobohan atau kurang hati-hati. Keadaan  yang demikian akan dapat memperbesar terjadinya suatu kerugian. 
Contoh: 
Seseorang yang memiliki mobil dan ia telah mengasuransikannya sehingga sering kali  sikapnya kurang hati-hati. Misalnya, dalam memarkir atau mengendarai mobilnya  dibandingkan apabila mobil tersebut tidak diasuransikan. Sikap yang demikian itu akan  memperbesar kemungkinan terjadinya suatu peril atau kerugian. Beda bahaya moral  dan morale, yaitu bahaya moral timbul apabila si tertanggung menciptakan kerugian untuk mendapatkan keuntungan berdasarkan polis asuransinya, sedangkan bahaya  morale timbul karena si tertanggung tidak melindungi hartanya atau ia menjadi lalai  karena merasa hartanya sudah diasuransikan. 

  • Legal hazard, sering kali berdasarkan peraturan ataupun perundangundangan yang  bertujuan melindungi masyarakat justru diabaikan atau kurang diperhatikan sehingga  memperbesar terjadinya suatu peril.  
Contoh: 
Adanya keharusan asuransi kecelakaan kerja untuk para karyawan, perusahaan yang  relatif besar karena sudah memenuhi hal tersebut maka kewajiban-kemajiban hukum  lainnya seperti keselamatan kerja, jam kerja kontinu sering diabaikan. Kondisi semacam  ini dapat memperbesar kemungkinan terjadinya suatu peril ataupun kerugian.
Risiko Spekulatif Dan Risiko Murni 
Kejadian sesungguhnya kadang-kadang menyimpang dari perkiraan (expectations) ke  salah satu dari dua arah. Artinya, ada kemungkinan penyimpangan yang menguntungkan  dan ada pula penvimpangan yang merugikan. Jika kedua kemungkinan itu ada maka kita  katakan risiko itu bersifat spekulatif. 

Contoh: 
Judi menimbulkan kemungkinan ini, mereka yang berjudi mungkin menang atau kalah. Tujuan penjudi bukanlah untuk kalah atau mempertahankan status quo, melainkan untuk menang. Begitu pula seseorang yang membeli saham mengharapkan kenaikan harga sahamnya itu sehingga memperbaiki keuangannya. Dengan melakukan transaksi itu, ia terbuka untuk dua kemungkinan, yaitu untung atau rugi. Risiko adalah kemungkinan  kerugian, tetapi kemungkinan kerugian terdapat kemungkinan untung sehingga risiko itu  dinamakan risiko spekulatif. 

Lawan dari risiko spekulatif adalah risiko murni, yaitu yang ada hanya kemungkinan  kerugian. Risiko ini hanyalah mempunyai kemungkinan kerugian dan tidak mempunyai kemungkinan untung. Pentingnya penjenisan ini karena setiap usaha ekonomi itu penuh  dengan risiko, baik risiko spekulatif maupun risiko murni. Walaupun kategori risiko itu tidak  selalu jelas, namun kebanyakan risiko dapat diklasifikasikan. Kategori tersebut bergantung  pada pendekatan yang digunakan. Risiko spekulatif biasanya tidak dapat diasuransikan.  Hanya risiko murni yang dapat diasuransikan. Asuransi adalah alat utama bagi orang yang  terbuka terhadap kemungkinan risiko murni. 

Risiko murni yang dihadapi seseorang, keluarga, perusahaan dan organisasi lain dapat  digolongkan ke dalam risiko pribadi, risiko harta, dan risiko pertanggung jawab. Risiko  pribadi adalah risiko kemungkinan kerugian atas diri orang itu seperti kematian atau cacat.  Risiko harta adalah risiko kerugian atas harta seperti kecurian mobil. Risiko tanggung gugat (risiko pertanggung jawab) adalah kemungkinan bertanggung jawab secara hukum untuk  membayar kerusakan terhadap orang atau barang orang lain. 
Sumber Risiko 
Hazard menimbulkan kondisi yang kondusif terhadap bencana yang menimbulkan  kerugian, dan kerugian adalah penyimpangan yang tidak diharapkan. Kemungkinan kejadian  demikianlah yang kita namakan risiko. Walaupun ada beberapa overlapping (tumpang  tindih) di antara kategorikategori ini, namun sumber penyebab kerugian (dan risiko) dapat  diklasifikasikan sebagai risiko sosial, risiko fisik, dan risiko ekonomi. Wenentukan sumber  risiko penting karena memengaruhi cara penanganannya. 
  • Sumber Risiko Sosial 
Sumber utama risiko adalah masyarakat. Artinya, tindakan orang-orang menciptakan  kejadian yang menyebabkan penyimpangan yang merugikan dari harapan kita. Sulit jika  tidak mungkin untuk mendaftarkan segala penyebab kerugian yang bersifat sosial ini,  tetapi beberapa contoh dapat menggambarkan sifat dan peranan sumber risiko ini.  Dengan berkembangnya swalayan sehingga pemilik swalayan menghadapi risiko  besarnya pencurian (shoplifting). Akan tetapi, tidak semua pencuri itu adalah orang luar,  bisa juga penggelapan dan penyalahgunaan oleh pegawainya sendiri. 
Kejahatan perusakan (vandalism) merupakan sumber risiko bagi pemilik gedung.  Rumah yang pemiliknya pergi berlibur dan mobil yang di parkir di jalan merupakan  sasaran empuk para perusak ini. Ribuan rumah terbakar karena arson (membakar  rumah sendiri untuk menagih asuransi) setiap tahun. Huru-hara (riot) semakin menjadi  akhir-akhir ini. Pemogokan terkadang menjurus kekerasan yang menimbulkan banyak  kerusakan harta dan juga cidera badan atau kematian. Pemogokan juga menyebabkan  kerugian produksi sampai jutaan dolar. Pemogokan yang lama dapat menyebabkan  kerugian besar bahkan menyebabkan bangkrutnya perusahaan. Orang-orang dapat  menyebabkan kecelakaan yang menciderai diri mereka sendiri atau orang lain sehingga  menyebabkan kerusakan harta dan jiwa yang besar. 
  • Sumber Risiko Fisik  
Ada banyak sumber risiko fisik yang sebagiannya adalah fenomena alam, sedangkan  lainnya disebabkan kesalahan manusia. Banyak risiko yang kompleks sumbernya,  tetapi termasuk terutama kategori fisik. Contoh: Kebakaran adalah penyebab utama  cidera, kematian, dan kerusakan harta. Kebakaran besar dapat disebabkan oleh alam  seperti petir, penyebab fisik seperti kabel listrik yang cacat yang menimbulkan arus  pendek, atau keteledoran manusia. 
Cuaca atau iklim adalah risiko yang serius. Kadang-kadang hujan terlalu banyak  sehingga panen kena banjir dan sungai meluap. Banjir terjadi setiap tahun. Hal yang berubah hanyalah lokasinya, malahan kadang-kadang berulang pada lokasi yang sama.  Banjir menimbulkan kerugian jiwa dan jutaan dolar kerusakan harta. Sebaliknya,  kekeringan juga menyebabkan kerugian besar karena kerusakan panen dan juga  rusaknya tanah bila disertai angin. Badai juga menghancurkan panen dan kerusakan  harta yang serius. 
Petir, menyebabkan kebakaran yang selanjutnya merusakkan harta, membunuh, atau  menciderai orang. Tanah longsor, telah umum menjadi sumber kerusakan harta.  Semakin padatnya daerah kota maka semakin banyak rumah dibangun di atas tanah  yang labil. Dengan bergesernya tanah maka rumah-rumah pun rusak dan hancur. Salah  satu sumber malapetaka yang mengerikan yang mendatangkan kerusakan harta serta  kerugian jiNya adalah gempa bumi dan tsunami. 
  • Sumber Risiko Ekonomi 
Banyak risiko yang dihadapi perusahaan itu bersifat ekonomi. Contoh risiko ekonomi  adalah inflasi, fluktuasi lokal, dan ketidakstabilan perusahaan individu. Selama periode  inflasi, daya beli uang merosot dan para pensiunan, serta mereka yang berpenghasilan  tetap tidak mungkin lagi mempertahankan tingkat hidup yang biasa. Akan tetapi, dalam  periode ekonomi yang relatif stabil, daerah-daerah tertentu mungkin mengalami “boom”  atau sebaliknya, resesi. Keadaan ini menempatkan orang-orang dan pengusaha pada  risiko yang sama dengan risiko pada fluktuasi umum kegiatan ekonomi. Keadaan setiap  perusahaan itu tidak sama karena ada yang sukses dan ada yang gagal. Para pemilik  perusahaan kehilangan sebagian dan seluruh investasim-a dan para pekei ja terancam  pengangguran bila perusahaan pailit. 

Jenis-Jenis Risiko Yang Ditangani Manajer Risiko 
Walaupun kebanyakan konsep dan metode yang akan dikemukakan dalam buku ini,  umumnya akan berlaku bagi semua jenis risiko, tetapi pembahasan diarahkan pada jenis jenis risiko yang biasa ditangani oleh manajer risiko di dalam perusahaan. 

Manajer risiko menangani terutama risiko murni. la tidak menangani risiko spekulatif  kecuali jika adanya risiko spekulatif memaksa manajer risiko untuk menghadapi risiko murni  tertentu. Misalnya, perusahaan ini baru saja mengambil alih pabrik baru karena itu  terciptalah kerugian potensial untuk kebakaran. Risiko sehubungan dengan kerugian  potensial itu terhadap produk perusahaan itu sendiri sebagai akibat processing yang keliru  oleh pegawainya, menggambarkan suatu risiko murni untuk mana manajer risiko secara  tipikal melibatkan departemen lain untuk pembetulan. Kerugian potensial yang bersifat  ekonomi yang harus ditangani manajer risiko dapat dikategorikan atas kerugian terhadap  harta, tanggung jawab terhadap pihak lain, dan kerugian personil.
Biaya-Biaya Yang Ditimbulkan Karena Menanggung Risiko 
Biaya-biaya yang bersifat ekonomi karena menanggung risiko atau ketidakpastian dapat  dibagi atas biaya-biaya dari kerugian yang tidak diharapkan, dan biaya-biaya dari  ketidakpastian itu sendiri. 
  • Biaya Kerugian yang Tidak Diharapkan 
Setiap hari sebagian perusahaan dan keluarga menderita kerugian dalam situasi risiko  murni, seperti kebakaran menghancurkan suatu gedung, konsumen dan•ang sakit  karena memakan sesuatu produk perusahaan, hancurnya perusahaan karena  terjadinya peledakan dan sebagainya. 
Maya dari kerugian yang tidak diharapkan terhadap suatu unit ekonomi dan dalam  keadaan tertentu terhadap masyarakat, mudah diketahui, tetapi biaya yang paling  penting sehubungan dengan ketidakpastian itu sendiri, kurang mendapat perhatian. 
  • Maya Ketidakpastian 
Pada umumnya, orang tidak menyukai kerugian maupun ketidakpastian karena hal ini  akan menimbulkan perasaan tidak aman, serta gelisah dan selanjutnya perasaan  khaNyatir. Apabila perasaan ini cukup besar maka mereka akan mencurahkan  perhatiannya kepada masalah itu. Contoh: Orancr van- meragukan kemampuan  penghasilannya untuk membiasrai kebutuhan hidupnya di masa depan, mungkin mulai  membuat program tabungan. Sebalikmra, mereka selalu berada dalam keadaan yang  tidak pasti, tidak tahu lagi apa yang mau diperbuatny•a karena demikian gelisahnya,  sampai ada yang mengakhiri kegelisahannya den-an bunuh diri. 
  • Keraguan Penghambat Perkembangan Ekonomi 
Apabila reaksi terhadap keraguan terbawa ke dalam urusan bisnis maka ia dapat  menghambat kegiatan ekonomi. Artinya, jika sebagian besar pengusaha memilih  likuiditas (memegang uang tunai) daripada melakukan investasi karena keraguannya  akan masa depan maka permintaan investasi akan merosot. Jika kemerosotan ini tidak  diimbangi oleh kenaikan permintaan investasi di sektor lain maka perekonomian secara  keseluruhmnya juga akan merosot karena terjadinya ketidakseimbangan pemakaian  sumber daya ekonomi. 
Apabila orang khawatir dan ragu akan masa depannya maka mereka cenderung  memegang lebih banyak aktiva dalam bentuk uang tunai daripada  menginvestasikannya ke dalam mesin produksi yang akan membuat lebih efisiensinya  operasi perusahaan. Pengaruh buruk lain dari keraguan terhadap produksi adalah para  pekerja yang khawatir atau risau tidaklah seproduktif mereka yang lebih aman  perasaannya. Kecemasan tidak saja meningkatkan biaya karena menurunnya efisiensi  produksi, tetapi juga meningkatkan biaya karena kecemasan menyebabkan kecelakaan kerja. Karyawan yang khawatir cenderung tidak hati-hati. Risiko dan keraguan yang  disebabkan risiko itu jelas meminta biaya bersifat ekonomi dan psikologis.
Langkah-Langkah dalam Proses Manajemen Risiko 
Fungsi manajemen risiko lebih baik dijelaskan dan dipahami melalui langkah-langkah  dalam proses pengambilan keputusan. Proses itu dimulai dengan mengenal berbagai  risiko yang sedan- dihadapi. Langkah itu disebut mengidentifikasikan atau  mendiagnosis risiko. Kemudian risiko itu mesti diukur, dianalisis, dan dievaluasi dalam  ukuran frekuensi, keparahan, serta variabilitasnya. Selanjutnya, keputusan harus  diambil seperti memilih dan menggunakan metode-metode untuk menangani masing 
masing risiko yang telah diidentifikasikan itu. Sebagian risiko tertentu mungkin perlu  dihindarkan, sebagian lagi mungkin perlu ditanggung sendiri, dan yang lainnya mungkin  perlu diasuransikan. Sekali metode penanganan risiko telah dipilih maka langkah  berikutnya adalah rencana pengadministrasian program itu secara melembaga.  Langkah-langkah dari proses manajemen risiko yang diikhtisarkan di atas akan  diuraikan satu per satu dalam bab-bab berikut. 


Terimakasih...


Sumber:
Dr Dede Hertina.S.E.,M.Si 
Dr H Nuryaman. S.E .,M.Si Ak CA

Comments

Popular Posts